Dear Lelaki Baik-Baik :')

Pertama kami ingin berterimakasih atas kebaikan yang telah kalian lakukan untuk kami selama ini. Memang betul kalian selalu ada untuk kami. Ketika kami curhat mengenai sepatu, tas, kesusahan kami... kalian mau mendengarkan dan memberi solusi dengan baik. Begitu pula ketika kami terjangkit emosi menjelang menstruasi, kalian sabar dan pengertian ketika satu pertanyaan dari kalian di jawab seribu bentakan dari kami. Kalian juga yang tak pernah bosan mengirim pesan lagi ngapain, selamat pagi atau sekedar emot senyum agar kami merasa selalu di perhatikan. Kalian juga tak pernah bosan mengomentari penampilan kami, yang memang sebetulnya terkesan berlebihan dan membuat kami jenuh dengan komentar yang mungkin tidak perlu dilontarkan. Terimakasih kalian telah melakukan kewajiban yang sepantasnya itu di amanatkan kepada pacar.

Namun alangkah kagetnya kalian, ketika pada suatu hari kami datang kepada kalian dan memberi pengumuman bahwa kami memiliki pasangan dan atau parahnya lagi sebenarnya kalian tau bahwa kami sudah memiliki pasangan. Tak jarang menurut kalian bahwa pasangan kami cukup bajingan, kurang baik di mata kalian. Kalian bilang bahwa dia hobi mempermainkan wanita, kalian bilang dia anak nakal, atau bahkan kalian meracuni otak kami untuk mengakhiri hubungan kami. Kalian membandingkan kebaikan yang telah kalian lakukan dengan kebaikan yang pasangan kami telah lakukan yang mungkin itu adalah cara merebut hati kami.


Lalu kalian bertanya-tanya dalam hati, mengapa kami perempuan lebih memilih dan bertahan pada pasangan kami yang kalian anggap dia tidak baik daripada memilih kalian yang super baik?
Kalian bertanya tanya mengapa kami memilih bertahan dari pasangan yang sering membuat kami menangis daripada memilih kalian yang sering membuat kami tertawa?
Kalian lah yang sering berteriak "kami kan sudah jadi lelaki yang baik, kenapa kalian lebih memilih bertahan dengan dia?" Atau kalian berteriak "kenapa kami kalah sama orang yang sering buat kalian menangis?" Padahal, di pojokan sana mungkin ada perempuan yang juga berteriak begitu dalam hati mereka, saat melihat kalian begitu peduli dengan kami.




Apakah kalian pernah bertanya, sudahkah kalian mempantaskan diri dengan baik? Sudahkan kalian merayu kami dengan cara yang tepat? Dan yang paling penting, sudahkah kalian menyatakan perasaan? Jika jawabannya SUDAH, salah sendiri juga kenapa momen nembak kalian cukup mengenaskan.

Sebenarnya, perempuan sangat suka berpacaran dengan lelaki baik-baik . Tapi baik saja itu tidak cukup. Selain pandai mengambil hati dan cekatan nembak, Jodoh tetap di tangan Tuhan. Semua orang punya hak untuk memilih pujaan hatinya sendiri dan sampai kapanpun yang namanya perasaan itu nyaris tidak bisa di paksakan kecuali JODOH. Ya mungkin yang tadinya tidak punya perasaan berubah menjadi suka dan mau karena restu Tuhan. Jika memang kalian menginginkan kami, coba mintalah kepada Tuhan dengan cara yang baik, bukan dengan cara meracuni otak kami supaya mengakhiri hubungan dengan pasangan.

Dan ketika kalian menerima penolakan, tolong jangan jauhi kami. Kami sangat memahami apa yang kalian rasakan. Kami juga memberi waktu supaya kalian lebih tenang. Tapi setelah kalian selesai menata hati, tolong kembalilah jadi seperti kalian yang dulu. Yang sering bikin kami tertawa, yang sering menolong kami, karena kalian sendiri yang meyakinkan kami bahwa kalianlah laki-laki baik. Bahkan lebih baik daripada pasangan kami kan? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Organisasi dan Manajemen stres

Yang Ku Tuliskan Adalah Cinta :')